Kain pertama anak-anak

Èi lèko wue, sarung pertama seorang gadis

Dua anak perempuan dari Mesara

Dua anak perempuan dari Mesara, kelompok hubi ae, memakai èi lèko wue atau èi wopudi

 Èi lèko wue yang berarti ‘sarung yang menghalangi badan’ adalah sehelai sarung yang menurut adat pertama kali dipakai oleh seorang gadis sesudah upacara d’a b’a (upacara pemandian adat). Sarung ini tidak memiliki motif ikat dan tidak berwarna merah. Sarung ini terdiri dari baris-baris putih dan biru mengikuti identifikasi kelompok. Tidak adanya pola ikat menyebabkan sarung ini disebut juga èi wopudi atau sarung putih. Sebenarnya di sini pudi berarti polos/kosong. Seorang gadis boleh memakai sarung berpola ikat dan berwarna merah sesudah mengakhiri masa akil-balignya.

Hi’i lèko wue, kain pertama seorang anak laki-laki

Hi'i wo pudi

Hi'i lèko wue atau hi'i wopudi

Kain pertama yang dipakai seorang anak laki-laki Sabu dinamakan hi’i lèko wue atau hi’i wopudi. Hi’i lèko wue berarti ‘kain yang menghalangi badan’, karena sebelumnya seorang anak laki-laki tidak memakai kain yang membungkus badan, sehingga ia dapat merasakan kebebasan tanpa berbusana. Nama yang lain adalah hi’i wopudi yang berarti ‘putih’ atau selimut ‘polos’.

Daba cer

Upacara D’ab’a untuk anak satu tahun, Seba.